Thursday, August 02, 2012

Postingan Abal

Seperti judulnya, kali ini saya mambuat postingan abal haha. (bentar deh, kata abal ini mengingatkan saya pada teman saya waktu SMA si tembem abal hehe).

Jadi mahasiswa, rasanya saya kok belum berguna dan belum pantas ya kalau mau disebut sudah jadi mahasiswa? Tapi ya mau gimana lagi, saya sudah disebutmahasiswa bagi sebagian orang yang mengenal saya. Dan kehidupan tahun pertama menjadi seorang mahasiswa ini cukup memberikan perasaan menyebalkan di kehidupan saya, bayangin aja ya masa tiap enam bulan sekali saya dibikin galau dan diombang-ambingkan. Kalau kata temen saya nih ya, rasanya itu kaya cowo yang nunggu jawaban si cewe, haha saya sendiri tidak tahu bagaimana itu rasanya tapi saya sih setuju-setuju saja. Tentu saja yang menyebalkan bukan karena hal itu saja, tapi juga karena entah bagaimana saya tidak merasa menjadi mahasiswa ketika selama setahun berada di sini.
Ya, itu mungkin hanya karena kehidupan yang saya alami di sini tidak sama dengan kehidupan mahasiswa yang selama ini saya ekpektasikan. Yang mana saya selalu berekspektasi bahwa pembicaraan di kelas akan menjadi suatu pembicaraan yang menyenangkan dan memberikan pembuktian bahwa gelar sebutan mahasiswa itu pantas didapat, pembicaraan mengenai kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, yang mana disiplin ilmu yang dipelajari di situ akan menjadi suatu pedoman dalam memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat, bangsa, dan negara. Hingga dengan disiplin ilmu tersebut bisa kita wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Namun, mungkin karena masih awal menjadi mahasiswa (saya harap karena itu) jadi pembicaraan yang ada di kelas, di lingkungan pergaulan kampus, masih jauh dari itu semua. Kebanyakan mereka hanya membicarakan itu untuk kepentingan pribadi, seperti misalnya sebut saja nilai. Iya, memang bagi seorang mahasiswa tak bisa dipungkiri juga kalau nilai itu juga cukup mempengaruhi emosi mereka (apa sih). Tapi, menurut hasil pemikiran abal saya, bukankah seharusnya lebih baik jika semua yang dibicarakan itu bukan hanya semata karena tujuan untuk melihat angka-angka yang dinilai baik, tapi karena kita merupakan mahasiswa yang selalu dianggap sebagai agent of change dan mungkin seharusnya bisa mengamalkan yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kalau kita bisa membicarakan masalah-masalah tersebut, dan bisa menerapkan disiplin ilmu kita untuk mencoba memecahkan masalah tersebut, bukannya itu lebih bermanfaat bagi kita sendiri dan banyak orang? Selain itu juga, dengan begitu mungkin menurut saya secara otomatis angka-angka yang akan terlihat pada tiap enam bukan sekali juga angka yang baik. Bukankan itu lebih baik dan lebih menyenangkan? Yah, tapi yasudahlah, mungkin keadaan seperti ini hanya terjadi pada tahun awal saja karena memang tahun pertama ini bisa disebut sebagai tahun adaptasi.

Jadi, ya tetap semangat saja dan kembali ke tujuan awal :D



Semarang, 2 Agustus 2012
_rida_

No comments:

Post a Comment