Selasa,
27 Maret 2012 yang lalu, diselenggarakan acara Pelantikan Bersama Lembaga
Mahasiswa Universitas Diponegoro dan Kuliah Umum bersama Jusuf Kalla di gedung
Sudharto, Universitas Diponegoro, Semarang. Dalam acara ini diundang
juga para perwakilan dari setiap HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dari setiap
jurusan yang ada.
Acara
ini diawali dengan pelantikan berbagai lembaga mahasiswa yang ada di kampus
Undip, semisal BEM KM, dan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Universitas
oleh rektor Universitas Diponegoro, Prof. Sudharto P Hadi, MES, Ph.D. Kemudian
acara dilanjutkan dengan menampilkan grup Paduan Suara Mahasiswa Teknik disusul
kemudian dengan penampilan para mahasiswa pecinta kebudayaan Jawa dari UKM
Kesenian Jawa. Setelah itu, tibalah acara yang ditunggu-tunggu oleh banyak
orang, kuliah umum bersama mantan wakil presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf
Kalla.
Dalam
acara kuliah umum kali ini mengangkat tema “Pemuda, Mahasiswa, dan Pembangunan
Nasional”. Kuliah tamu ini dipandu oleh rektor Undip, Prof. Sudharto dan
didampingi oleh presiden BEM KM Undip. Dalam kuliah umum kali ini, JK mengatakan
bahwa setiap mahasiswa pasti memiliki tujuan, entah menjadi mahasiswa ataupun
menjadi seorang intelek yang terpelajar dan terdidik. Dan untuk mencapai tujuan
itu, tidak bisa dicapai hanya dengan bicara ataupun berdemo saja. Namun,
menurutnya berdemo itu juga baik, sebab itu juga merupakan sebagai sebuah
tindakan koreksi terhadap pemerintah. Karena dalam pemerintahan, pemerintah
juga perlu mendapat koreksi. Tetapi, selain berdemo, mahasiswa juga tidak boleh
lupa untuk memilih profesi untuk ke depannya serta kemajuan bangsa.
Dalam
penuturannya, JK menyampaikan bahwa ada tiga macam pilihan profesi, yaitu :
1. Birokrat
Apabila ingin menjadi birokrat, seperti PNS, bupati, pejabat,
dll. Janganlah berharap banyak. Sebab, untuk saat ini banyak sekali pendaftar
untuk menjadi birokrat, sementara yang akan diterima hanya sebagian kecil saja,
yaitu sekitar satu persen dari jumlah pendaftar.
2. Professional
Untuk menjadi seorang professional, seperti dokter, arsitek,
pengacara, dan lain-lain, maka harus benar-benar menguasai keilmuan. Ini dikarenakan
juga persaingan dalam dunia professional juga luar biasa besar. Selain itu juga
menjadi seorang professional ini yang paling susah dan paling menantang. Karena
ilmu itu akan terus berkembangan, mungkin pada kurun waktu 3 atau 5 tahun
mendatang sudah ada perkembangan ilmu yang sangat jauh. Jadi, untuk menjadi
seorang professional harus selalu mau belajar untuk dapat mengikuti
perkembangan ilmu yang terjadi.
3. Entrepreneur (wirausaha)
Yang ketiga adalah menjadi seorang entrepreneur atau
wirausaha. Untuk menjadi seorang entrepreneur ini yang penting adalah dibutuhkan
suatu inovasi, kemauan, semangat, dan berani ambil resiko. Profesi ini yang
paling tidak ada hubungannya dengan sekolah. Sebab, apabila kamu tidak memiliki
pendidikan yang amat tinggi pun masih bisa menjadi seorang entrepreneur yang
sukses. Yang penting adalah berinovasi. Kemudia apabila ingin menjadi seorang
entrepreneur, maka mulailah dari sekarang, dari hal-hal yang kecil, berusahalah
apapun dan jangan takut untuk mengambil resiko.
Apabila kita ingin
berperan dalam pembangunan, maka pilihlah profesi. Jangan lupa juga harus
memberikan nilai tambah pada masyarakat. Sebab nilai tambah inilah yang akan
membawa suatu perubahan yang dapat membawa kemajuan. Sementara, nilai tambah
ini berasal dari teknologi yang berasal dari pendidikan.
Namun, jangan hanya
berorientasi pada pendidikan saja, tapi dibutuhkan juga pengajaran. Sebab,
menurut JK, “Pendidikan menimbulkan keilmuan, pengajaran menimbulkan perilaku.”
Jadi, ayo sekarang
sebagai seorang mahasiswa yang ingin mebawa bangsa menjadi lebih baik lagi,
mari kita berperan dalam pembangunan nasional melalui profesi piliha
masing-masing dan berikan nilai tambah dalam masyarakat.
No comments:
Post a Comment