Sunday, April 01, 2012

Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Nasional


Selasa, 27 Maret 2012 yang lalu, diselenggarakan acara Pelantikan Bersama Lembaga Mahasiswa Universitas Diponegoro dan Kuliah Umum bersama Jusuf Kalla di gedung Sudharto, Universitas Diponegoro, Semarang. Dalam acara ini diundang juga para perwakilan dari setiap HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dari setiap jurusan yang ada.
Acara ini diawali dengan pelantikan berbagai lembaga mahasiswa yang ada di kampus Undip, semisal BEM KM, dan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Universitas oleh rektor Universitas Diponegoro, Prof. Sudharto P Hadi, MES, Ph.D. Kemudian acara dilanjutkan dengan menampilkan grup Paduan Suara Mahasiswa Teknik disusul kemudian dengan penampilan para mahasiswa pecinta kebudayaan Jawa dari UKM Kesenian Jawa. Setelah itu, tibalah acara yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, kuliah umum bersama mantan wakil presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla.

Dalam acara kuliah umum kali ini mengangkat tema “Pemuda, Mahasiswa, dan Pembangunan Nasional”. Kuliah tamu ini dipandu oleh rektor Undip, Prof. Sudharto dan didampingi oleh presiden BEM KM Undip. Dalam kuliah umum kali ini, JK mengatakan bahwa setiap mahasiswa pasti memiliki tujuan, entah menjadi mahasiswa ataupun menjadi seorang intelek yang terpelajar dan terdidik. Dan untuk mencapai tujuan itu, tidak bisa dicapai hanya dengan bicara ataupun berdemo saja. Namun, menurutnya berdemo itu juga baik, sebab itu juga merupakan sebagai sebuah tindakan koreksi terhadap pemerintah. Karena dalam pemerintahan, pemerintah juga perlu mendapat koreksi. Tetapi, selain berdemo, mahasiswa juga tidak boleh lupa untuk memilih profesi untuk ke depannya serta kemajuan bangsa.
Dalam penuturannya, JK menyampaikan bahwa ada tiga macam pilihan profesi, yaitu :
1.      Birokrat
Apabila ingin menjadi birokrat, seperti PNS, bupati, pejabat, dll. Janganlah berharap banyak. Sebab, untuk saat ini banyak sekali pendaftar untuk menjadi birokrat, sementara yang akan diterima hanya sebagian kecil saja, yaitu sekitar satu persen dari jumlah pendaftar.
2.      Professional
Untuk menjadi seorang professional, seperti dokter, arsitek, pengacara, dan lain-lain, maka harus benar-benar menguasai keilmuan. Ini dikarenakan juga persaingan dalam dunia professional juga luar biasa besar. Selain itu juga menjadi seorang professional ini yang paling susah dan paling menantang. Karena ilmu itu akan terus berkembangan, mungkin pada kurun waktu 3 atau 5 tahun mendatang sudah ada perkembangan ilmu yang sangat jauh. Jadi, untuk menjadi seorang professional harus selalu mau belajar untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu yang terjadi.
3.      Entrepreneur (wirausaha)
Yang ketiga adalah menjadi seorang entrepreneur atau wirausaha. Untuk menjadi seorang entrepreneur ini yang penting adalah dibutuhkan suatu inovasi, kemauan, semangat, dan berani ambil resiko. Profesi ini yang paling tidak ada hubungannya dengan sekolah. Sebab, apabila kamu tidak memiliki pendidikan yang amat tinggi pun masih bisa menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Yang penting adalah berinovasi. Kemudia apabila ingin menjadi seorang entrepreneur, maka mulailah dari sekarang, dari hal-hal yang kecil, berusahalah apapun dan jangan takut untuk mengambil resiko.

Apabila kita ingin berperan dalam pembangunan, maka pilihlah profesi. Jangan lupa juga harus memberikan nilai tambah pada masyarakat. Sebab nilai tambah inilah yang akan membawa suatu perubahan yang dapat membawa kemajuan. Sementara, nilai tambah ini berasal dari teknologi yang berasal dari pendidikan.
Namun, jangan hanya berorientasi pada pendidikan saja, tapi dibutuhkan juga pengajaran. Sebab, menurut JK, “Pendidikan menimbulkan keilmuan, pengajaran menimbulkan perilaku.”
Jadi, ayo sekarang sebagai seorang mahasiswa yang ingin mebawa bangsa menjadi lebih baik lagi, mari kita berperan dalam pembangunan nasional melalui profesi piliha masing-masing dan berikan nilai tambah dalam masyarakat.

No comments:

Post a Comment