Friday, June 29, 2012

HOBI BARU >>Pump It Up


HOBI BARU >>Pump It Up
Bermain pump it up, atau biasa aku sebut sih nge pump. Tunggu dulu, pumpdi sini bukan berarti pompa dengan reaktor-reaktornya itu ya. Nge-pump yang aku maksud saat ini adalah suatu permain semacam ddr (dance dance revolution) yang prinsipnya juga sama sih sebenernya. Di situ ada pad dengan lima arah, nah cara memainkannya seperti ketika kamu nge-dance. Yap, aku yakin semua orang pasti sudah tahu dengan permain menyenangkan ini, malah mungkin aku rasa kalian semua malah lebih tahu dari saya.
Oke, langsung saja, akhir-akhir ini saya punya hobi baru yaitu mainin permainan ini. Sebenarnya, saya suka dengan permainan ini sudah bukan hal yang baru lagi, sebab sudah sejak kecil saya suka dan cukup terobsesi dengan permainan ini. Mengapa? Mungkin karena saya itu suka menari (tapi saya bukan penari). Saya pikir, permainan itu hampir sama dengan menari. Kita harus menggerakkan kaki-kaki kita yang mungil ke sana ke mari mengikuti irama musik.
Baik, balik lagi ke masalah nge-pump jadi hobi baru.



Seperti yang sudah saya ungkapkan di atas, sebenarnya saya menyukai permainan ini sudah sejak lama. Namun, realisasinya saya amat sangat jarang sekali memainkan permainan itu secara nyata, mungkin bisa dihitung dengan hitungan jari tangan. Mengapa jarang sekali? Itu karena saya selalu merasa tidak pede ketika saya ingin bermain, sebab sudah menjadi hal biasa di tempat permainan seperti akan banyak sekali orang-orang di sekitar area permainan tersebut. Dan tidak jarang, mereka akan menonton atau lebih tepatnya menyaksikan dan mengamati siapa saja yang sedang memainkan permainan tersebut. Alhasil, melihat kondisi seperti itu dan melihat mba-mba cntik dan mas-mas yangmain selalu sudah jago banget, maka dari dulu saya akan merasa sangat malu untuk memainkan permainan tersebut. Jadi, pada akhirnya saya hanya selalu akan melihat oranglain yang memaiknannya saja.
Namun, akhir-akhir ini saya dan beberapa teman saya bernasib hampir sama mengenai masalah permainan ini, menemukan suatu tempat untuk memainkan permainan tersebut yang tidak seramai biasanya dan sebagian besar pengunjungnya adalah anak-anak (mungkin karena kami datang ke situ saat anak sekolah sedang ujian kenaikan kelas). Jadilah, kami dengan malu-malunya mencoba permainan tersebut. Lalu, kami merasa tidak cukup jika hanya memainkannya satu kali, jadi kami memainkannya berberapa kali. Dan seperti yang sudah saya duga, saya memang benar-benar kecanduan terhadap permainan ini. Saya pun sempat berpikir seperti ini, “seorang dancer harus bisa nge-pump­”, mungkin itu pemikiran yang kurang benar, tapi itu bisa memotivasi saya untuk meningkatkan kemampuan dalam memainkan permainan tersebut. Sebab, tidak ada salahnya kan menjadi seorang dancer ?
J

No comments:

Post a Comment